Menjadi seorang freelancer yang tidak punya jam kerja tetap membuat saya bebas dari keterikatan aturan-aturan standar perkantoran dan bos yang galak. Saya bebas dari jam kerja pergi pagi – pulang malam, kubikel/ruang kerja yang kaku, dan tentunya ketentuan pakaian kerja formal yang kadang membuat saya kurang nyaman. Saya tipe manusia yang lebih senang berkaus lengan panjang dibanding harus berkemeja atau berblazer.
Meski saban hari saya mengenakan busana kasual, ada momen – momen dimana saya diharuskan untuk menggunakan busana yang lebih formal. Misalnya saat menghadiri event yang mencantumkan dresscode busana formal dalam undangannya atau ketika menghadiri undangan event yang berlangsung di hotel. Kan agak keki gitu, masa event di hotel terus saya cuma pakai t-shirt? Apalagi saya harus berurusan dengan instansi pemerintah (yang belakangan cukup sering). Tentu saya harus memakai busana yang memberikan kesan sedikit serius.
Masalahnya, sembilan puluh persen pakaian di lemari saya adalah busana kasual. Baju kaus lengan panjang, kardigan, aneka rok panjang warna warni, sama sekali tidak mengesankan citra diri yang serius. Saya bahkan tidak punya kemeja putih yang wajib dikenakan ketika nanti saya ujian sidang hasil skripsi #digampardosen.
Akhirnya, mengingat saya membutuhkan kemeja putih dan mamak yang sudah mulai mengeluhkan isi lemari saya yang menurutnya mulai tidak sesuai umur, saya mulai searching busana – busana yang kira – kira bisa memberi kesan sesuai usia saya yang sudah memasuki kepala dua.
Pertama tentunya saya mencari kemeja putih yang akan saya kenakan dalam waktu dekat. Setelah mencari – cari wangsit, akhirnya saya menemukan kemeja putih yang akan saya kenakan untuk sidang hasil skripsi nanti.Point One Girls Sally Casual Shirt Putih Picture : mataharimall.com |
Kemeja putih checked. Sekarang yang menjadi masalah adalah pakaian harian saya yang menurut ndoro mamak sudah tidak sesuai umur. Setelah berpikir dan bermeditasi bukan di toilet, saya merasa tidak ada salahnya membeli beberapa baju kerja wanita. Toh, saya yakin akan tiba masanya saya berada pada situasi yang mengharuskan saya mengenakan busana formal. Setidaknya ketika nanti melamar pekerjaan dan/atau ketika mendaftar kuliah S2.
Sambil
searching, saya mencoba mengingat –
ingat penjelasan dosen saya mengenai busana kerja beberapa waktu lalu. Kira –
kira begini penjelasan beliau :
- Perhatikan peraturan yang berlaku di tempat kerja. Well, berhubung saya belum bekerja di tempat yang mengikat, saya putuskan untuk menyesuaikan dengan norma yang saya ikuti. So, baju dengan lengan panjang is a must buat saya. Tapi untuk kamu – kamu yang terikat pada aturan di tempat kerja, jangan sampai lupa, ya!
- Hindari bahan kaus. Baju berbahan kaus cenderung terkesan santai. Kebanyakan orang akan cenderung kurang memandang serius seseorang yang menggunakan akus dalam setting kerja Gunakan baju berbahan katun yang nyaman namun tetap mempertahankan kesan serius dan profesional.
- There will be time for blazer. Rapat kerja, presentasi kerja, wawancara kerja, atau dalam kasus saya, sidang hasil skripsi. Akan tiba masanya untuk memakai sehelai blazer alih – alih kardigan.
- Maximize the minimalism. Baju dengan warna yang meriah mungkin terlihat lucu dan menggemaskan. Namun sayangnya kurang tepat bila digunakan pada setting kerja. Warna polos atau motif simpel seperti motif garis lebih tepat digunakan pada situasi kerja.
So, setelah menimbang dan memutuskan #halaaaah, kira – kira beginilah isi
lemari Dek Awin.
Cardinal Femme Crop Formal Blazer Abu-Abu Oke nih buat sidang skripsi Picture : mataharimall.com |
Morphidae Shirt Inka Navy Warna navy ini lucu! Picture : mataharimal.com |
Louis Blus Wanita Moti Gingham Besar Putih How can I say no? Picture : mataharimall.com |
Cheers!