Ada salah satu member arisan BP yang mengingatkan saya dengan teman saya. Namanya mbak Esther Ariesta-Rantanen. Mbak cantik ini sempat membuat kami heboh saat akan menikah dengan mas bule Finlandia yang ganteng aduhai *loh*. Demi menghibur kami yang penasaran dengan wajah mas bule, plus karena gak bisa liat prosesi pernikahannya yang nun jauh di Finlandia sana, mbak Esther sempat mengirimkan videonya dan kami langsung mengerubunginya dengan ucapan selamat plus pertanyaan apakah ada mas bule single teman suaminya yang bisa digebet #ehgimana
Belakangan, tiap buka laptop yang ada di pikiran cuma ngerjain skripsi. Cari referensi, baca jurnal, ngetik. Sampe berasap terus amnesia punya blog dan hutangan yang mesti diselesaikan. Baiklah.
Kemaren-kemaren udah bahas kompor mledug, kayu sirih, nah sekarang bahas lemari pojok. Heran kadang sama blogger-blogger yang nama blognya unik. Dapat ide dari mana sih, bisa nemu nama blog unik begitu?
Lemari pojok ini milik mbak Retno, supermom dengan tiga krucil imut-imut menggemaskan. Ternyata selain menulis di blog, mbak Retno juga pernah nulis di media. Waaah keren! Jadi semangat nih mengobrak abrik isi lemarinya dan menemukan tulisan yang menarik.
Kemaren-kemaren udah bahas kompor mledug, kayu sirih, nah sekarang bahas lemari pojok. Heran kadang sama blogger-blogger yang nama blognya unik. Dapat ide dari mana sih, bisa nemu nama blog unik begitu?
Lemari pojok ini milik mbak Retno, supermom dengan tiga krucil imut-imut menggemaskan. Ternyata selain menulis di blog, mbak Retno juga pernah nulis di media. Waaah keren! Jadi semangat nih mengobrak abrik isi lemarinya dan menemukan tulisan yang menarik.
Gemes iiiihhh mbaaakk pengen cubit boleh gak? |
Judul : Mata Hari (The Spy)
Penulis : Paulo Coelho
Alih Bahasa : Lulu Wijaya
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Lulu Wijaya
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Diterbitkan pertama : November 2016
Tebal : 192 halaman
Format : Paperback
ISBN : 9786020336138
Ketika tiba di Paris, Mata Hari tidak memiliki uang sepersen pun, tetapi dalam beberapa bulan saja dia telah menjadi wanita paling terkenal di kota itu.
Sebagai penari, dia membuat para penontonnya syok dan berdebar-debar; sebagai wanita penghibur, daya tariknya membius pria-pria paling kaya dan berkuasa pada zaman itu.
Tetapi ketika perang melanda, paranoia menyelimuti seantero negeri. Gaya hidup Mata Hari membuat dia dicurigai. Pada tahun 1917, dia ditangkap di kamar hotelnya di Champs Elysees dan dituduh melakukan kegiatan mata-mata.
***
Judul : Sang Rubah Salju (Sashenka)
Penulis : Simon Sebag Montefiore
Alih Bahasa : Ida Rosdalina
Penerbit : Alvabet
Alih Bahasa : Ida Rosdalina
Penerbit : Alvabet
Diterbitkan pertama : Januari 2008
Tebal : 646 halaman
Format : Paperback
ISBN : 9786029193251
Musim Dingin, 1916: Di St Petersburg, Rusia di ambang revolusi. Di luar Institut Smolny untuk Putri Bangsawan, seorang pengasuh tengah menunggu putri tuannya untuk dijemput pulang dari sekolah. Gawatnya, begitu pula polisi rahasia Tsar.
Kala itu telah berusia 16 tahun, Sashenka Zeitlin telah berubah menjadi gadis cantik dan keras kepala. Seperti ibunya yang berpesta dengan Rasputin dan teman-temannya yang galau, Sashenka kerap menyelinap ke tengah malam yang dingin untuk menjalani perannya sebagai kurir revolusi dalam suatu permainan konspirasi yang sangat berbahaya.
Dua puluh tahun kemudian. Sashenka adalah istri seorang suami yang berkuasa di pentas politik, seorang pejabat partai; bapak dari dua anaknya. Dalam suasana politik setelah Revolusi Oktober, orang-orang terdekatnya lenyap entah ke mana, namun keluarganya sendiri aman. Tetapi, jalinan cintanya dengan seorang penulis—seorang mata-mata politik, barangkali—mengantarkannya menuju kehancuran: pribadi, karier politik, bahkan keluarganya.
Musim Dingin, 1916: Di St Petersburg, Rusia di ambang revolusi. Di luar Institut Smolny untuk Putri Bangsawan, seorang pengasuh tengah menunggu putri tuannya untuk dijemput pulang dari sekolah. Gawatnya, begitu pula polisi rahasia Tsar.
Kala itu telah berusia 16 tahun, Sashenka Zeitlin telah berubah menjadi gadis cantik dan keras kepala. Seperti ibunya yang berpesta dengan Rasputin dan teman-temannya yang galau, Sashenka kerap menyelinap ke tengah malam yang dingin untuk menjalani perannya sebagai kurir revolusi dalam suatu permainan konspirasi yang sangat berbahaya.
Dua puluh tahun kemudian. Sashenka adalah istri seorang suami yang berkuasa di pentas politik, seorang pejabat partai; bapak dari dua anaknya. Dalam suasana politik setelah Revolusi Oktober, orang-orang terdekatnya lenyap entah ke mana, namun keluarganya sendiri aman. Tetapi, jalinan cintanya dengan seorang penulis—seorang mata-mata politik, barangkali—mengantarkannya menuju kehancuran: pribadi, karier politik, bahkan keluarganya.
* * *
Selama setengah abad lebih, kisah Sashenka tertutup rapat, hingga kemudian seorang sejarawan muda berhasil menelusuri arsip pribadi Stalin dan mengungkap sebuah cerita memilukan tentang hasrat dan pengkhianatan, kekejaman dan heroisme, sejarah dan penyelamatan: perihal seorang perempuan yang dipaksa mengambil pilihan sulit.
Beberapa waktu yang lalu saya sengaja kabur dari hiruk pikuk kota Padang ke Bukittinggi. Bukan tanpa alasan sebenarnya, karena saya memang ingin mencari bahan untuk skripsi mahakarya yang kabarnya ada di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Jadi bukan sekedar getaway 😂😂
Saya berangkat dari Padang menggunakan travel minibus yang biasa mangkal di sekitaran Basko Grand Mall yang ongkosnya hanya Rp 20.000,-. Berangkat bareng junior saya, Anil yang juga mau pulang kampung ke Bukittinggi coret. Berhubung saya berangkat Jumat sore sekitar pukul 16.00, arus lalu lintas Padang-Bukittinggi cukup padat. Maklum, Bukittinggi merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Sumatera Barat. Belum lagi tiap weekend banyak mahasiswa yang pulang ke daerah asalnya.