Kalau teman-teman mengikuti saya di instagram, pasti melihat postingan saya di instastory belakangan ini nggak jauh-jauh dari #ZeroWaste. Iya, baru belakangan ini. Tapi kalau boleh jujur sih, saya udah berusaha #ZeroWaste dari dulu banget. Tapi ya sebatas bawa tumbler dan reusable bag kemana-mana. Belum benar-benar serius, sampai saya ngikutin seorang papa muda dari Korea yang kebetulan jadi cast Return of Superman.
Ko Jiyong, atau sering dipanggil Seungjae appa sama fans RoS, memang suka posting tentang lingkungan di instagram-nya. Yah, wajar sih, konon Jiyong ini emang kerjaannya berhubungan dengan energi terbarukan (yha tapi doi juga katanya punya usaha periklanan, terus line kacamata, baju anak-anak, buset deh otaknya bisnis sekali bapak Ko Jiyong ini).
Tapi waktu itu saya belum benar-benar serius juga, baru sekedar mengingatkan diri untuk a.) tidak buang sampah seenak jidat; dan b.) mengurangi konsumsi plastik sekali pakai. Belum sampai ke tahap "mari tidak produksi sampah". Turning point saya adalah ketika melihat video ini (WARNING: Graphic Content & Inappropiate / Strong Language!)
Pertama kali saya menonton video ini saya sampai menangis, nggak tega. Itu sedotan entah berapa puluh tahun umurnya di laut sana, lalu kesedot sama ini penyu masuk ke hidungnya. Pas dikeluarin sampai berdarah-darah gitu asli, gak tegaaaa ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Saat itu saya sadar, sudah berapa juta sampah yang saya hasilkan selama 23 tahun ini? Apakah seumur hidup saya, saya akan terus menambah timbunan sampah? Kota Padang saja per harinya memproduksi kurang lebih 450 ton bahkan mencapai 500 ton sampah sewaktu lebaran kemarin (sumber di sini)
So I decide to step up my game. Gak lagi sekedar membawa tumbler berisi air putih kemana-mana. Saya memutuskan untuk membawa satu tumbler lagi untuk jaga-jaga kalau mendadak kepengen atau diajakin ngopi ganteng. Bawa bekal juga kalau ke kampus atau seminimal bawa kotak bekal kosong karena sadar diri, saya anaknya doyan jajan.
Sulit? Sejujurnya sih enggak terlalu karena emang kemana-mana selalu bawa tumbler, cuma bekalannya aja yang suka ribet karena kadang nggak ada waktu buat menyiapkan bekal. Ke kafe-kafe pun baristanya juga paham kalau saya maunya pake tumbler sendiri, nggak pakai cup dari mereka. Well, ada sih beberapa kafe yang pas saya pesan kopi bisa pakai tumbler sendiri eh ndilalah pas pesan makanan nggak pakai piring, malah pakai paper box. Syediiih ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜. Semoga kafe-kafe di kota Padang bisa ngasih opsi zero waste juga buat pelanggannya.
Usaha saya sih belum seberapa dari beberapa blogger/instagrammer yang udah full zero waste 5R (refuse, reduce, reuse, repurpose, recycle). Masih jauuuuuhhh banget pokoknya. Pelan-pelan dulu, step by step, nggak bisa ngegas langsung blas, segala diganti sama barang-barang reusable/compostable. Nggak bisa, dompetnya nggak kuat.
Semoga dalam waktu dekat bisa beneran full zero waste. Buat diri sendiri dulu minimal, nanti baru buat keluarga.
Ko Jiyong, atau sering dipanggil Seungjae appa sama fans RoS, memang suka posting tentang lingkungan di instagram-nya. Yah, wajar sih, konon Jiyong ini emang kerjaannya berhubungan dengan energi terbarukan (yha tapi doi juga katanya punya usaha periklanan, terus line kacamata, baju anak-anak, buset deh otaknya bisnis sekali bapak Ko Jiyong ini).
Tapi waktu itu saya belum benar-benar serius juga, baru sekedar mengingatkan diri untuk a.) tidak buang sampah seenak jidat; dan b.) mengurangi konsumsi plastik sekali pakai. Belum sampai ke tahap "mari tidak produksi sampah". Turning point saya adalah ketika melihat video ini (WARNING: Graphic Content & Inappropiate / Strong Language!)
Pertama kali saya menonton video ini saya sampai menangis, nggak tega. Itu sedotan entah berapa puluh tahun umurnya di laut sana, lalu kesedot sama ini penyu masuk ke hidungnya. Pas dikeluarin sampai berdarah-darah gitu asli, gak tegaaaa ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Saat itu saya sadar, sudah berapa juta sampah yang saya hasilkan selama 23 tahun ini? Apakah seumur hidup saya, saya akan terus menambah timbunan sampah? Kota Padang saja per harinya memproduksi kurang lebih 450 ton bahkan mencapai 500 ton sampah sewaktu lebaran kemarin (sumber di sini)
So I decide to step up my game. Gak lagi sekedar membawa tumbler berisi air putih kemana-mana. Saya memutuskan untuk membawa satu tumbler lagi untuk jaga-jaga kalau mendadak kepengen atau diajakin ngopi ganteng. Bawa bekal juga kalau ke kampus atau seminimal bawa kotak bekal kosong karena sadar diri, saya anaknya doyan jajan.
My #zerowaste journey |
Usaha saya sih belum seberapa dari beberapa blogger/instagrammer yang udah full zero waste 5R (refuse, reduce, reuse, repurpose, recycle). Masih jauuuuuhhh banget pokoknya. Pelan-pelan dulu, step by step, nggak bisa ngegas langsung blas, segala diganti sama barang-barang reusable/compostable. Nggak bisa, dompetnya nggak kuat.
Semoga dalam waktu dekat bisa beneran full zero waste. Buat diri sendiri dulu minimal, nanti baru buat keluarga.