"Ikutan deh, Win. Topiknya advertising lho, kayaknya cocok sama kerjaan kamu."

Kira-kira begitu kata teman saya ketika mengabarkan agenda Future Local Advertising Workshop yang diadakan Badan Ekonomi Kreatif. Teman saya ini semangat sekali ingin mendaftar meski tahu bakal ada seleksi terlebih dahulu karena kuota pesertanya terbatas.

Saya? Iseng. Hehehehe....

Sama sekali tidak ada niat serius. Kalau lolos syukur, kalau enggak lolos yasudah. Coba lagi tahun depan kalo ada. Zero expectation banget pokoknya. Apalagi mengingat agendanya dari hari Jumat sampai Minggu yang otomatis harus izin kantor. Untung-untungan banget, deh.

Jadi, ketika saya mendapat e-mail yang berisikan detail kegiatan saya cuma bisa nyengir sambil menghubungi kantor untuk izin. Izin orang tua? Alhamdulillah anak mama udah gede, cuma butuh tau anaknya dimana, sama siapa, dan sedang berbuat apa #jangannyanyi.

Saya kayaknya nggak bakal share output yang saya dapat di workshop ini. Materinya lumayan teknikal jadi saya agak bingung mau sharing gimana. Jadi kita bahas hotelnya aja ya. Kebetulan acaranya 2 hari 2 malam jadi dapat jatah menginap. Kebetulan juga teman sekamar saya terpaksa harus pulang duluan karena kerjaannya gak bisa ditinggal. Jadi beneran berasa staycation deh.

Sebelumnya  terima kasih untuk ilmu dan kesempatannya ya, Bekraf! Tolong sering-sering deh bikin workshop begini. Suka banget kegiatan kayak gini jadi tambah ilmu, tambah teman juga.

Oke, beneran kita bahas hotelnya.

Whiz Prime Hotel Padang ini lokasinya di pusat kota (yang sebentar lagi bukan pusat kota karena kantor pemerintahan kota Padang bakal pindah). Termasuk strategis menurut saya. Cuma jalan 5 menit langsung ketemu Transmart, kalau mau jogging dikit langsung ketemu Mesjid Raya Sumbar. Lokasinya juga berada di jalan utama, Jalan Khatib Sulaiman yang selalu dilalui TransPadang. Jadi untuk akses transportasi tidak akan sulit, apalagi kalau pakai ojek atau taksi online.

Buat solo traveller jangan takut nyasar, selain lokasi hotel yang bisa dicari melalui Google Maps, di area lobby ada dua komputer PC yang bisa dimanfaatin buat cari info pariwisata kota Padang

Hotel ini terdiri dari sembilan lantai dengan lantai teratas dimanfaatkan untuk area rooftop dining. Selama menginap di sini saya super duper bahagia karena pemandangannya bagus banget.

Saya nggak bakal bahas menu makanannya karena pertama, saya makan menu prasmanan yang disediakan hotel, dan kedua, selera orang beda-beda. But I can assure you kalau menunya sudah disesuaikan dengan lidah internasional.

Saya dapat kamar tipe standard twin size dengan fasilitas yang cukup lengkap. Terutama untuk menginap sendirian.

Saya nggak fotoin kamar mandinya karena... basah. Hehehe. Tapi di kamar tipe ini dapatnya shower, bukan bathtub. Tapi tenang saja, air panasnya hidup 24 jam kok. 

Ada open closet (ini bener gak ya, namanya?) dan kaca full body juga.

Tapi yang membuat saya bahagia adalah....

Layanan IndiHome. Hehehehehehe

Karena setiap kamar terkoneksi WiFi dan IndiHome sebenarnya saya pengen login ke akun Iflix saya biar bisa binge watching The Bigbang Theory sambil istirahat. Tapi mungkin kemarin jaringannya lagi nggak bagus jadi saya putuskan untuk... nonton Eun Jiwon oppa saja. Hehehehe.

Oke, abaikan.

Untuk ukuran kamar tipe standard twin size ini saya rasa harganya lumayan, kisaran middle range sekitar Rp 400K. Saran saya lebih baik memesan kamar melalui aplikasi travel saja, selain lebih mudah, biasanya banyak diskon juga #hidupdiskon.

Pelayanan kamarnya juga sangat ramah. Saya beberapa kali meminta tolong kepada staff hotel, mulai dari mengantarkan delivery makanan ke kamar karena saya mendadak lapar malam-malam dan mager ambil di lobby, sampai meminjam hairdryer karena sudah harus buru-buru check out. Baik banget staff-staffnya sih, pas check out saya sempat bilang pengen staycation disini lagi. Nyaman banget soalnya

Thank you, Whiz Prime Hotel!

Overall Review

Pros :

1. 30 menit dari Bandara Internasional Minangkabau
2. Berada di jalur utama transportasi umum
3. Dekat dengan masjid dan pusat perbelanjaan
4. Tiap kamar terkoneksi WiFi dan IndiHome
5. Ada layanan kamar dan laundry
6. Ramah disabilitas, akses menuju tiap lantai menggunakan lift
7. Peta jalur evakuasi terpampang jelas di tiap kamar, arah petunjuk tersedia dengan jelas dan mudah dilihat

Cons :

1. Tidak ada kolam renang dan/atau gym
2. Tidak ada kids area, tapi karena dekat dengan Transmart jadi tidak terlalu masalah
3. Jika check-out di hari Minggu sebelum jam 12 siang harus lapor ke front office karena jalan di depan hotel digunakan sebagai area Car Free Day

Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang
Jl. Khatib Sulaiman No.48A, Ulak Karang Sel., Kec. Padang Utara,
Kota Padang, Sumatera Barat 25173
https://www.whizprime.com/padang

Pekerjaan saya tidak jauh-jauh dari laptop dan segala gadget. Pokoknya selama ada gadget dan jaringan internet, kerjaan bakalan lancar jaya. Namanya juga digital marketer, kerjaannya gak jauh-jauh dari internet.

Setiap hari saya berhadapan dengan layar, entah layar laptop atau handphone. Setiap hari, lebih dari delapan jam per hari. Yep, setiap hari karena hobi saya pun masih berhubungan dengan gadget.

Jadi bayangin saja, mata saya yang minusnya sudah lebih dari empat ini berhadapan dengan layar dan segala resikonya selama lebih dari delapan jam.

Berada di depan layar dalam waktu yang lama, ditambah kondisi ruangan yang full AC, membuat mata saya mudah lelah. Tidak jarang saya merasa mata saya sepet, pegel, bahkan perih. Tidak sekali-dua kali pula rekan kerja saya melihat mata saya merah.

Karena saya sering merasa tidak nyaman dengan kondisi mata saya yang mudah lelah, beberapa waktu yang lalu saya berkonsultasi dengan dokter mata saya. Apalagi belakangan ini mata saya sering kali mengeluarkan lendir.

Ternyata kondisi mata saya dari awal sudah cukup kering. Menurut dokter saya mata kering ini disebabkan oleh minus mata saya yang terbilang cukup tinggi. Ditambah dengan kegiatan saya yang sehari-hari berada didepan laptop dan ruangan ber-AC, mata saya semakin mudah lelah dan kering. Saya pun disarankan untuk menggunakan obat tetes mata untuk mengatasi mata kering.

Mata kering dapat disebabkan oleh aktifitas yang berlebihan di depan layar komputer selama berjam-jam, berada di lingkungan yang udaranya kering, atau terlalu lama membaca buku. Akibatnya, mata terasa lelah, kering (atau dalam kasus saya, terasa seperti berpasir), panas, memerah, bahkan hingga mengeluarkan lendir.

Di antara berbagai merek dan jenis obat tetes mata yang telah saya coba, saya paling nyaman menggunakan Insto Dry Eyes.

Insto Dry Eyes mengandung hydroxypropyl methylcellulose yang dapat mengatasi kekeringan pada mata dan dapat digunakan sebagai pelumas pada mata layaknya air mata. Selain itu Insto Dry Eyes juga memiliki bahan aktif yang mampu membunuh bakteri.

Saya menggunakan Insto Dry Eyes yang memang diformulasikan khusus untuk mengatasi mata kering setiap kali saya merasa kekeringan di mata saya. Hampir tiap hari, memang. Tapi demi mata tetap sehat selama beraktifitas, jadi tidak masalah.

Goodbye

As we part towards the rough part

After you leave me,

I hope you

Only walk on the path with flowers

Be careful as we part our separate lonely ways

Forget all the memories of me as you go

- Goodbye Road, iKON

Bukan, ini bukan tulisan tentang patah hati. Meski sepertinya tulisan ini mungkin bakalan lebih sedih dari biasanya.

Kayaknya sudah lama saya tidak menulis sesuatu yang orisinil, yang benar-benar mewakili diri saya. Mungkin sudah lebih dari enam bulan? Satu tahun? Saya sendiri sudah tidak ingat kapan terakhir kali saya menulis dengan hati.

Bagi yang mengikuti blog (dan perjalanan saya sebagai kreator), akan tahu bagaimana saya mencintai dunia ini. I've been writing and creating for my whole life. Saya bahkan tidak ingat kapan atau bagaimana saya mulai menulis. It was a long time ago.

It was, dan saya sangat bahagia saat itu.

Well, it was in the past. I haven't been feeling happy for months now.

Saya bahkan tidak tahu apa dan bagaimana, tiba-tiba saja saya berada dalam creative slump. Saya merasa sulit menyelesaikan satu konten. Sebagian besar konten yang saya buat beberapa waktu terakhir terasa tidak sebaik biasanya.

Gue beneran creativity slump deh kayaknya

Kayak bingung gitu mau bikin konten apa padahal draft udah banyak banget di memo

Tapi pas beneran mau bikin kayak zonk, blank gitu gatau mau gimana

— aliviaawin | Blogger Padang (@aliviaawin) June 9, 2019

Saya berada di titik nadir terendah dan berada di titik ini terlalu lama hanya akan memperburuk keadaan saya. Saya butuh rehat, dan itu artinya meninggalkan sementara blog ini, rehat sejenak dari segala aktivitas sebagai kreator.

I'm gonna take a long rest until everything fully settled.

Until then,
Goodbye