Lagi-lagi tema My December Posting Projectnya kak Fhia berat banget. Berat, seberat gajah *eh?*

SOMETHING YOU HAVE TO FORGIVE SOMEONE FOR

Berat.... sangat berat.....

Memaaafkan itu gampang-gampang susah, soalnya menyangkut masalah hati. Namun bukankah memaafkan lebih mulia dari meminta maaf? Ya, tentu saja. Bukankah itu telah diajarkan Rasulullah SAW dalam sunnahnya?

Kali ini aku akan berkisah saja

Dulu waktu SD aku punya teman dekat. Sangat dekat malah. Duduk sebelahan, main bareng, pulang sekolah bareng. Pokoknya kemana-mana bareng! Sampe akhirnya saat kelas 4 SD semester 2 dia harus pindah. Tanpa pamit, tanpa salam. Bahkan aku gak tau alasan dia pindah. Aku sedih, marah, kecewa. Butuh waktu lama bagiku untuk akhirnya bisa terbiasa tanpanya.

Dan ketika aku telah terbiasa tanpanya, bahkan telah menemukan penggantinya, tiba-tiba saja ia kembali. Tanpa rasa bersalah, tanpa kata maaf, bahkan sama sekali tidak memberikan penjelasan. Aku marah besar.

Begitu sulitkah bagiku untuk memaafkannya? Mungkin. Aku tak tahu pasti. Sebagian dari hatiku memaafkannya. Sebagian lainnya? Tak ingin bertemu dengannya lagi. Dan hingga kini, aku belum pernah bertemu dengannya lagi, sejak kali terakhir kami bertemu.

Sulitkah untuk memaafkan?

A.S.O

Kemaren pagi  pas lagi asik-asik nya twitteran di sekolah tiba-tiba korlip (koordinator liputan) inioke.com, kak Opie mengirimkan sms

Win, hari ini ada kegiatan gak?

Nah, biasanya kalo smsnya kayak gini biasanya bakalan ada job ngeliput ke lapangan. Dan berhubung lagi gak ada kegiatan yang penting-penting amat *uhuk* jadinya aku cuma bales

Gak tuh kak, paling ekskul sampe jam 1an. Ada apa kak?

Ternyata dan ternyata.....

Gak, maunya sih ngeliput audisi Indonesian Idol. Bisa gak?

TUH KAAAAAAAAN

MAU KAAAAAAAKKKK

Dan terdamparlah aku bersama Arif (yang kupaksa buat menemaniku) di antara lautan manusia yang mengikuti audisi di UPI Convention Centre

dari depan aja uda rame banget -____-

ini yang udah ngantri dari pagi lho

Pas kita lagi asik-asiknya bengong sehabis ngewawancarain peserta, tiba-tiba aku ngelihat ada wartawan yang pake  free pass khusus wartawan. Akhirnya kita diajakin masuk, dan begitu masuk panitianya pada bengong ngelihat dua anak sekolahan dengan kartu pers menempel di baju (aku doang sih, Arif gak punya, secara nemenin doang). Dan panitianya nanya sambil ngelirik bajuku dan Arif,

Ini medianya SMA 1 ya?

Akhirnya kita jelasin deh kalo kita dari inioke.com dan kita dikasi kartu pass

ini SESUATU BANGET!

Dengan kartu pass ini kita bisa masuk sampe ke holding room, dan ini suasana di dalam

ini peserta yang lagi nunggu giliran registrasi. sumpah rame banjet!

Di press room, kita ngobrol sama mbak Clarissa, PR & Promotion FreemantleMedia. Dari dia kita tau kalo kurang lebih 1500 peserta datang dari berbagai kalangan demi ikutan audisi ini. Sesuatu.....

Di sana juga kita ngobrol-ngobrol sama wartawan-wartawan dari berbagai media. Bahkan ada yang kenal dengan inioke.com dan bilang "Akhirnya ketemu juga sama anak inioke.com. Biasanya ketemu sama Ria aja." Aku nyengir kuda.

Akhirnya dengan semangat aku dan Arif bolak-balik dari press room ke holding room sampe akhirnya bosan dan memilih duduk di press room sambil makan snack yang dikasih panitia dan ngobrol-ngobrol sama wartawan media lain. Aku ngerasa wartawan beneran.

Pas jam makan siang kita dikasi konsumsi. Bukan nasi bungkus, bukan nasi kotak, tapi KFC! YUHUUUUU~ Gagal pergi makan malah dapat KFC GRATIS. Ini something banget! Akhirnya kita kelilingan nyari tempat makan.

Sehabis makan, kita nyari musholla. Berhubung Arif gak mau kehilangan sepatu gara-gara sholat di mesjid, akhirnya Arif sholat di musholla lt.2 dan aku yang lagi gak sholat nunggu di press room. Sehabis sholat kita mutusin untuk pulang karena bahan berita yang dibutuhkan uda cukup. Tiba-tiba

Ini mbak, merchandisenya dari kita. Maaf cuma ada satu

KITA DIKASI NOTEBLOCK! (atau apalah namanya) Sayang cuma ada satu. Akhirnya dengan segala kerendahan  hati Arif mengalah dan memberikannya kepadaaku. Kalo misalnya lupa lagi di UPI aku bakalan teriak-teriak, "INI SESUATU! INI SESUATU!"

bentuknya agak mirip binder. ini something banget!

Beneran deh, kalo gak gara-gara smsnya kak Opie, gak bakal deh dapat pengalaman se-something ini. INI SESUATU BANGET!

Baru aja selesai ngeliput audisi Indonesian Idol di UPI Convention Centre. GILAK! Yang ikut audisi ternyata RAME BANJET! (alay mendadak). Untung aku kesana gak untuk ikutan audisi, tapi untuk ngeliput audisi. Jadinya dapat press pass buat keluar masuk. Tapi aku gak bakal cerita soal audisi itu disini, karena aku kali ini bakal kembali menulis My December Posting Project nya kak Fhia yang kali ini bertemakan

SOMETHING I HAVE TO FORGIVE MYSELF FOR

Jujur saja ini temanya agak berat (tapi gak seberat berat badanku. HA to the HA). Kalo boleh jujur banyak hal dari dalam diriku yang harus aku maafkan. Bahkan aku tidak belum bisa memaafkan seseorang. Untuk satu hal, aku belum bisa. Rasanya sulit.

Aku tahu, sangat tahu malah. Dalam Islam kita dilarang bermusuhan dengan sesama muslim lebih dari tiga hari. Namun, bagaimana jika seseorang telah membuat hati kita sangat, sangat sakit. Hingga kita merasa tak bisa memaafkannya. Jawabannya klise, "Jika Allah mau memaafkan ummatNya yang telah berlimur dosa, mengapa kita yang hanya ciptaanNya tak mau memaafkan sesama?" Yah, berbicara memang lebih mudah, tapi melakukannya? HA!

Temanku pernah berkata, "Maafkan dia, sebesar apapun kesalahannya." It's really hard to do. Tapi aku akan berusaha, I'll struggle for it.

Oke, cukup segitu dulu intermezonya. Yang akan aku bahas adalah tentang diriku sendiri. Manusia tak ada yang sempurna, sekalipun manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah. Termasuk diriku sendiri. Dan apa hal yang harus aku maafkan dari diriku sendiri? Jawabannya ada dua. Yang pertama, untuk belum memaafkan seseorang, seperti yang sudah kuceritakan di awal. Dan yang kedua, untuk belum membahagiakan orang tua. Akan kita bahas satu persatu.


Belum bisa memaafkan seseorang. Ini mungkin yang tersulit (atau yang termudah?). Karena orang yang belum bisa kumaafkan ini telah menyakitiku dengan sangat, sangat baik. Sangat sulit untuk memaafkannya, meskipun sebagian dari hati kecilku telah memaafkannya. Hanya sedikit. Tapi belum sepenuhnya.

Belum bisa membahagiakan orang tua. Yah, setiap anak pasti ingin membahagiakan orang tuanya, dengan berbagai cara. Namun sepertinya aku belum bisa membahagiakan mereka. Nilai IPA-ku di kelas satu kemaren benar-benar mengecewakan. Tapi aku akan berusaha. Berusaha semampuku

I will struggle for it

A.S.O